MEMAHAMI PETA
Editor : D. Suhardiman Sunusi
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang
datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Kalau Anda bertanya
kapan peta mulai ada dan digunakan manusia? Jawabannya adalah peta mulai ada
dan digunakan manusia, sejak manusia melakukan penjelajahan dan penelitian.
Walaupun masih dalam bentuk yang sangat sederhana yaitu dalam bentuk sketsa
mengenai lokasi suatu tempat.
Pada awal abad ke 2 (87M -150M), Claudius
Ptolomaeus mengemukakan mengenai pentingnya peta. Kumpulan dari peta-peta karya
Claudius Ptolomaeus dibukukan dan diberi nama “Atlas Ptolomaeus”. Ilmu yang
membahas mengenai peta adalah kartografi. Sedangkan orang ahli membuat peta
disebut kartografer. Setelah Anda membaca uraian pengertian peta, cobalah Anda
tuliskan kembali apa yang dimaksud dengan peta. Setelah Anda memahami
pengertian peta, mari kita lanjutkan dengan mempelajari jenis-jenis peta.
Dengan mempelajari jenis peta Anda akan mengetahui peta itu termasuk peta apa,
menurut isi, skala dan pemakaiannya. Peta dapat digolongkan (diklasifikasikan)
menjadi tiga jenis, yaitu jenis peta berdasarkan isinya, berdasarkan skalanya
dan berdasarkan tujuannya. Selain itu Anda juga perlu mempelajari fungsi peta.
Mari kita bahas satu persatu.
1. Jenis Peta berdasarkan
isinya Berikut ini adalah penjelasan penggolongan peta berdasarkan isinya.
Berdasarkan isinya peta dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: peta umum
dan peta khusus (tematik).
a. Peta Umum Peta umum
adalah peta yang menggambarkan permukaan bumi secara umum. Peta umum ini memuat
semua penampakan yang terdapat di suatu daerah, baik kenampakan fisis (alam)
maupun kenampakan sosial budaya. Kenampakan fisis misalnya sungai, gunung,
laut, danau dan lainnya. Kenampakan sosial budaya misalnya jalan raya, jalan
kereta api, pemukiman kota dan lainnya.
Peta umum ada 2 jenis
yaitu: peta topografi dan peta chorografi. a. Peta Topografi Peta topografi
yaitu peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi.
Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang
menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Kelebihan peta
topografi: • Untuk mengetahui ketinggian suatu tempat. • Untuk memperkirakan
tingkat kecuraman atau kemiringan lereng. Pernahkah Anda menggunakan dan
melihat peta topografi? Ciri utama peta topografi adalah menggunakan garis
kontur.
b. Peta Khusus atau Tematik
Setelah Anda memahami jenis peta umum, sekarang kita akan mempelajari jenis
peta khusus atau tematik. Disebut peta khusus atau tematik karena peta tersebut
hanya menggambarkan satu atau dua kenampakan pada permukaan bumi yang ingin
ditampilkan. Dengan kata lain, yang ditampilkan berdasarkan tema tertentu. Peta
khusus adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan (fenomena geosfer) tertentu,
baik kondisi fisik maupun sosial budaya. Contoh peta khusus/tertentu: peta
curah hujan, peta kepadatan penduduk, peta penyebaran hasil pertanian, peta
penyebaran hasil tambang, chart (peta jalur penerbangan atau pelayaran).
2. Jenis peta berdasarkan
skalanya Peta tidak sama besarnya (ukurannya). Ada peta yang berukuran besar
dan ada peta yang berukuran kecil. Besar-kecilnya peta ditentukan oleh
besar-kecilnya skala yang digunakan. Skala peta adalah perbandingan jarak
antara dua titik di peta dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi (lapangan).
Untuk lebih jelasnya
marilah kita bahas penggolongan peta berdasarkan skalanya. Berdasarkan skalanya
peta dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a. Peta kadaster/teknik
adalah peta yang mempunyai skala antara 1 : 100 sampai 1 : 5.000. Peta ini
digunakan untuk menggambarkan peta tanah atau peta dalam sertifikat tanah, oleh
karena itu banyak terdapat di Departemen Dalam Negeri, pada Dinas Agraria (Badan
Pertanahan Nasional).
b. Peta skala besar adalah
peta yang mempunyai skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000. Peta skala besar
digunakan untuk menggambarkan wilayah yang relatif sempit, misalnya peta
kelurahan, peta kecamatan.
c. Peta skala sedang adalah
peta yang mempunyai skala antara 1 : 250.000 sampai 1: 500.000. Peta skala
sedang digunakan untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta
propinsi Jawa Tengah, peta propinsi maluku.
d. Peta skala kecil adalah
peta yang mempunyai skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 atau lebih. Peta
skala kecil digunakan untuk menggambarkan daerah yang relatif luas, misalnya
peta negara, benua bahkan dunia.
3. Jenis peta berdasarkan
tujuannya Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini contoh-contoh
peta untuk berbagai tujuan:
a. Peta Pendidikan
(Educational Map). Contohnya: peta lokasi sekolah SLTP/SMU.
b. Peta Ilmu Pengetahuan.
Contohnya: peta arah angin, peta penduduk.
c. Peta Informasi Umum
(General Information Map). Contohnya: peta pusat perbelanjaan.
d. Peta Turis (Tourism
Map). Contohnya: peta museum, peta rute bus.
e. Peta Navigasi.
Contohnya: peta penerbangan, peta pelayaran.
f.
Peta
Aplikasi (Technical Application Map). Contohnya: peta penggunaan tanah, peta curah
hujan.
g. Peta Perencanaan
(Planning Map). Contohnya: peta jalur hijau, peta perumahan, peta pertambangan.
Di bawah ini disajikan beberapa contoh peta, yaitu peta curah hujan, peta
tekanan udara dan arah angin
Fungsi peta.
Fungsi Peta Peta sangat
diperlukan oleh manusia. Dengan peta Anda dapat mengetahui atau menentukan
lokasi yang Anda cari, walaupun Anda belum pernah mengunjungi tempat tersebut.
Secara umum fungsi peta dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Menunjukkan posisi atau
lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2. Memperlihatkan ukuran
(luas, jarak) dan arah suatu tempat di permukaan bumi.
3. Menggambarkan
bentuk-bentuk di permukaan bumi, seperti benua, negara, gunung, sungai dan bentuk-bentuk
lainnya.
4. Membantu peneliti
sebelum melakukan survei untuk mengetahui kondisi daerah yang akan diteliti.
5. Menyajikan data tentang
potensi suatu wilayah.
6. Alat analisis untuk mendapatkan
suatu kesimpulan.
7. Alat untuk menjelaskan
rencana-rencana yang diajukan.
8. Alat untuk mempelajari
hubungan timbal-balik antara fenomena-fenomena (gejala-gejala) geografi di
permukaan bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar