Editor ; D. Suhardiman Sunusi
Di akhir Tahun Pelajaran , siswa akan menerima rapor dan
pengumuman kenaikan kelas. Peristiwa ini didahului oleh kegiatan
classmeeting.
Tentunya, guru atau wali kelas tengah berjibaku mengolah nilai
rapor siswa sesuai formula dan kriteria kenaikan kelas yang ada di sekolah
masing-masing.
1.
Naik kelas adalah perubahan status numeric
Kenaikan kelas adalah perubahan
status numerik. Naik dari status tingkat 1 menjadi 2, 2 menjadi 3, dan
seterusnya. Jika tinggal kelas itu artinya tetap bertahan pada status numerik
yang ada.
2.
Siswa telah menguasai materi pelajaran
Siswa naik kelas dapat dimaknai bahwa siswa telah menguasai beban kurikulum pada suatu tingkat kelas dan bersiap-siap memikul beban kurikulum
kelas berikutnya. Dalam istilah pembelajaran, siswa telah menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan oleh kurikulum sekolah. Atau
boleh juga diartikan sebagai ketuntasan pada mata pelajaran pada tingkat kelas
tertentu.
3.
Telah terjadi perubahan sikap, tingkah laku dan
kecakapan
Naik kelas juga dimaknai
sebagai peningkatan sikap dan tingkah laku serta kecakapan siswa pada tingkat
kelas. Jika tidak ada perubahan, bisa jadi siswa tinggal kelas meskipun telah
mengalami ketuntasan semua mata pelajaran. Ini menjadi catatan khusus hendaknya
bagi pengelola pendidikan di sekolah.
4.
Naik kelas atau tinggal kelas, itu hal biasa
Siswa naik kelas karena
memenuhi kriteria kenaikan kelas, itu hal biasa. Tinggal kelas karena belum
sanggup memenuhi kriteria naik kelas, itu juga lumrah. Yang tidak biasa atau
tidak lumrah adalah tinggal kelas padahal sudah memenuhi criteria kenaikan
kelas. Atau, naik kelas namun banyak mata pelajaran yang belum tuntas. Sikap dan
prilaku siswa tidak baik.
Apakah semua siswa harus naik kelas?
Tidak! Sampai sejauh ini belum ada aturan atau regulasi kenaikan
kelas yang menyatakan semua siswa harus naik kelas. Jika ada, itu artinya guru
tak perlu lagi bersusah-susah untuk mengajar. Tak perlu lagi guru profesional,
pembelajaran berkualitas, dan lain sebagainya. Bukankah siswa pada akhirnya
akan naik kelas juga?